Ribuan Warga Mengungsi

Selasa, 23 Maret 2010

KARAWANG(SI) – Meningkatnya luapan air Sungai Citarum membuat ribuan warga di beberapa wilayah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat,terpaksa mengungsi.

Banjir melanda sembilan kecamatan terdiri atas puluhan desa di Karawang dengan ketinggian air antara 25 cm hingga 3 meter. Lebih dari 8.000 rumah terendam dan 23.000 jiwa mengungsi di tendatenda darurat maupun rumah kerabat mereka. Sembilan kecamatan yang dilanda banjir adalah Kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Klari, Ciampel, Batujaya, Pakisjaya, dan Rengasdengklok. Beberapa sekolah di Kecamatan Karawang Barat dan Telukjambe Timur kemarin terpaksa diliburkan akibat banjir. Ancaman banjir lebih besar dikhawatirkan muncul setelah ditemukan potensi jebolnya tanggul.

Berdasarkan pantauan, di bantaran Sungai Citarum dari Desa Medang Asem dan Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, terdapat 10 titik rembesan yang semakin membesar. Warga bahkan sudah memasang karung berisi tanah untuk menahan luapan sungai yang terus menerus meninggi. Banjir di Karawang juga merendam berbagai fasilitas umum seperti gedung sekolah, gedung pemerintahan, puskesmas, dan gedung-gedung fasilitas umum lainnya.Beberapa gedung fasilitas umum itu mulai terendam banjir akibat ketinggian air di sejumlah daerah semakin meningkat. Selain itu,jalur rel kereta api di Jalan Raya Ranggagede,Kelurahan Tanjungpura,Kecamatan Karawang Barat, juga terancam tergenang air.Kondisi kemarin, beberapa meter di sisi kiri dan kanan rel kereta api sudah tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa.

Warga khawatir, ketinggian air akibat banjir kiriman dari daerah Bandung dan Purwakarta yang terjadi sejak Kamis (18/3) itu terus meningkat setiap hari. Dari pantauan kemarin, ketinggian air setinggi lutut orang dewasa hingga ada yang mencapai atap rumah. Luapan air dari Sungai Citarum biasanya membesar setiap dini hari. Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri kemarin memantau lokasi pengungsian di Gedung Juang 45. Dia juga melihat kondisi banjir di beberapa titik sekitar Perumahan Karawang Indah, Desa Wadas,Kecamatan Telukjambe Timur,Kabupaten Karawang.

“Kami memberikan bantuan kepada korban banjir berupa uang Rp200 juta, selimut, dan bantuan logistik lainnya. Itu adalah bagian cepat tanggap pemerintah, mudah-mudahan bantuan itu bisa membantu para korban banjir,”kata Salim Segaf. Banjir akibat meluapnya Sungai Citarum meluas hingga ke Kabupaten Bekasi. Ribuan rumah di empat kecamatan wilayah ini terendam banjir dengan ketinggian antara 20 cm hingga 1 meter. Wakil Bupati Bekasi Darip Mulyana mengatakan,empat kecamatan yang terendam banjir yakni Pebayuran, Kedungwaringin, Cabangbungin, dan Muara Gembong. Di Pebayuran terdapat 70 rumah yang terendam banjir,100 rumah di Kedungwaringin, 200 rumah di Cabangbungin,dan 3.000 rumah di Muara Gembong.

”Hingga kini belum ada warga yang mengungsi meski banjir telah terjadi sejak dua hari terakhir,” kata Darip Mulyana kemarin. Menurutnya,banjir yang terjadi di Kabupaten Bekasi akibat tingginya debit air Sungai Citarum dan ada beberapa tanggul yang mulai rapuh.Selain ribuan rumah,banjir juga membuat ratusan hektare tambak ikan dan udang di Muara Gembong terendam. (raden bagja mulyana/ wahab firmansyah/ant)

http://www.seputar-indonesia.com

Baca selengkapnya... »»

Partai Politik Dalam Islam

Dalam hal ini memang ada dua titik ekstrem dikalangan umat Islam. Pertama, kaum sekuleris yang beranggapan bahwa: Islam Yes Partai atau Politik Islam No. Kedua, sebagian aktifis gerakan atau aliran keislaman yang membid'ahkan partai Islam karena mereka beranggapan tidak ada contohnya dimasa Rasul SAW.



Islam adalah agama yang sempurna (QS 2:208), mencakup aspek diin (agama) dan daulah (negara). Dan Rasulullah SAW, Khulafaur Rasyidin dan pemimpin Islam selanjutnya -jika kita menggunakan konteks sekarang- adalah para pemimpin negara. Hukum-hukum yang terdapat dalam Al Qur'an dan Sunnahpun sebagian besarnya tidak mungkin diterapkan kecuali dalam ruang lingkup negara. Disebutkan dalam literatur Islam bahwa tugas pemimpin adalah "hirasatudin wa siyasatudunya bihi" (memelihara agama dan menegatur urusan dunia dengan aturan agama ) (Al-Mawardi dalam Al-Ahkaam As-Sulthoniyah hal 3). Jadi mengatur segala urusan dunia(negara) adalah politik.

Jika kita kembali kepada ayat-ayat Alqur-an maka kita akan menemukan banyak kisah-kisah yang sarat dengan dunia perpolitikan seperti kisah Ibrahim AS vs Namrud, Musa AS vs Firaun, Thalut vs Jalut dan Rasullulah SAW vs kuffar Quraisy, Yahudi dan Nasrani. Ini semua berkaitan dengan dimensi politik, namun kita bisa membedakan siapa diantara mereka yang selalu menegakkan nilai-nilai kebenaran dan yang selalu membaking nilai-nilai kebatilan (QS 9:32). Imam Al-Bujairimi dalam kitabnya "at-Tajrid linnafi' al-'abid vol 2, hal 178 berkata: "Siyasah adalah memperbaiki dan merencanakan urusan rakyat". Ibnul Qoyyim dalam kitabnya "I'lamul Muawaqqi-in" vol 4 hal 375 membagi siyasah menjadi dua, siyasah shohihah (benar) dan siyasah fasidah (salah), siyasah yang benar adalah bagian dari syari'ah. Maka bernegara, mengangkat pemimpin dan berpolitik adalah kewajiban yang disepakati ulama. Apabila politik ini merupakan kendaraan atau sarana untuk menegakkan nilai-nilai kebenaran, keadilan dan keindahan yang ada dalam Kitabullah dan Sunnah Rasul SAW.

Setiap muslim wajib melakukan gerakan dakwah dengan seluruh potensi yang dimilikinya sebagai mana yang pernah dilakukan oleh para nabi dan salafu shalih berikutnya. Bahkan berdakwah menyampaikan kebenaran kepada pemimpin yang dholim merupakan jihad yang paling utama. Hanya saja media apa yang paling tepat pada saat ini untuk menyuarakan kema'rufan itu dan membrangus kebatilan ? Kami yakin bahwa kita semua sepakat media dakwah yang paling ideal pada saat ini -di Indonesia- adalah lembaga atau institusi formal. Institusi formal yang dapat digunakan untuk dakwah diantaranya: Sekolah, Pesantren, Yayasan Sosial dll. Salah satu lembaga yang penting adalah orpol (organisasi politik) atau partai politik. Anehnya ada sebagian umat Islam atau sebagian kelompok Islam yang membid'ahkan partai politik atau berdakwah lewat partai politik. Lalu apakah mendirikan, sekolah dan yayasan sebagai sarana dakwah adalah bid'ah? Apakah pesantren atau berdakwah melalui pendidikan di pesantren juga bid'ah ? Karena pesantren tidak ada dimasa Rasulullah SAW. Apakah berdakwah melalui mas media cetak maupun elektronik juga bid'ah ? Karena kebanyakan masmedia milik umat non Islam. Apakah berdakwah melalui komputer itu bid'ah ? Karena komputer itu produk umat non Islam. Partai politik, yayasan, pesantren, mas media dan komputer adalah sarana. Disini justru umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibda' (kreatifitas) dalam hal sarana dan metodologi dakwah sesuai dengan perkembangan jaman. Tetapi itu semua harus sesuai dengan koridor Islam.

Dalam alam demokrasi salah satu dakwah yang paling penting dan efektif adalah dakwah melalui partai politik. Karena nilai-nilai Islam dapat diperjuangkan dilembaga-lembaga tinggi negara. Di lembaga legislatif dalam bentuk undang-undang, di lembaga eksekutif dalam bentuk pelaksanaan undang-undang tersebut dan di lembaga yudikatif dalam bentuk kontrol terhadap undang-undang. Memang dalam suatu negara yang bercirikan kerajaan tidak dapat membuat partai politik dan itu dibid'ahkan oleh raja dan seluruh jajarannya. Di Saudi misalnya, berpartai dan berpolitik adalah bid'ah dan haram hukumnya, sedangkan di Indonesia di masa Orde Baru partai politik hanya sekedar alat yang dijadikan kendaraan politik rezim Soeharto untuk melanggengkan kekuasannya. Lalu apakah kita akan mengikuti raja atau presiden yang kekuasaannya seperti raja, atau mengikuti ulama yang loyal kepada raja dan kerajaan atau mengikuti Alqur-an dan Sunnah ? Kalau kita ingin mengikuti Al Qur-an dan As-sunnah maka disana ada hizbullah (partai Allah) (QS 5 : 54-56 ), dan umat Islam wajib wala kepada partai Allah atau partai Islam tersebut. Wallahu a'lam bish shawab.

http://syariahonline.com

Baca selengkapnya... »»

Anis dan Hidayat Jadi Anggota Majelis Syuro PKS

Kamis, 18 Maret 2010

INILAH.COM, Jakarta - PKS telah memilih 65 orang anggota Majelis Syuro-nya. Diantaranya adalah Sekjen PKS Anis Matta dan Mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid.

"Pak Anis Matta masuk salah satunya. Ada Suswono (Menteri Pertanian) dan Hidayat Nur Wahid juga," ujar panitia pemilihan Majelis Syuro PKS, Mardani saat dihubungi INILAH.COM di Jakarta, Selasa (16/3).

Pelantikan ke-65 anggota Majelis Syuro PKS itu akan dilakukan pada awal bulan April mendatang saat sidang Majelis Syuro. Yakni pada 2-4 April mendatang yang salah satu agendanya pengesahan Majelis Syuro baru.

"Sudah direkap perhitungannya. Sudah selesai oleh panitia tinggal dilaporkan dan nanti tinggal disahkan Majelis Syuro," katanya.

Menurut Mardani, dari 65 anggota majelis Syuro tidak menutup kemungkinan akan bertambah jumlahnya menjadi 99 orang. Jika memang dirasa belum ada angota yang membidangi keahlian khusus, misalnya seperti pakar hukum pidana, keuangan, keguruan dan lain-lain.

"Nanti anggota majelis jika dirasa kurang akan dipilih oleh 65 anggota Majelis Syuro yang telah dilantik," ucap dia.

Menurut Mardani, dalam sidang tersebut maka masa tugas dari anggota majelis lama akan berakhir setelah sebelumnya membacakan laporan akhirnya. Mardani menambahkan anggota yang masuk terpilih kembali sebagai angota majelis syuro adalah orang-orang lama yang pernah duduk dan dinilai bagu dalam organisasi. [mvi/mut]

http://inilah.com/news/read/politik/2010/03/16/402801/anis-dan-hidayat-jadi-anggota-majelis-syuro-pks/

Baca selengkapnya... »»

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Bekasi

Selasa, 16 Maret 2010

Pada pemilu 2009 kemarin Partai Keadilan Sejahtera menempatkan delapan kadernya sebagi wakil rakyat di Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi. Berikut ini adalah nama-nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera:

Nama H. Syamsul Falah, M.Ec
Alamat Bumi Anggrek Blok N No.28 Rt.03/07 Karang Satria Kec. Tambun Utara Kab. Bekasi

Nama Ir. Budiyanto
Alamat Cluster Riviera C/17 Kota Delta Mas Kec. Cikarang Pusat Kab. Bekasi
Telp -
Email -

Nama H. M. Zainal Muttaqien, LC
Alamat Jl. Imam Bonjol No.43 Kec. Cibitung Kab. Bekasi
Telp -
Email -

Nama H. Zainudin, SE
Alamat Jl. Panda X Blok D/181 Rt.01/016 Ds. Jati Mulya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi
Telp -
Email -

Nama Budi
Alamat Kp. Pulo Rt.03/01 Ds. Sumber Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi
Telp -
Email -

Nama Mustaqim Marzuki, S.Ag
Alamat Kp. Gabus Pabrik Rt.02/04 Ds. Sriamur Kec. Tambun Utara Kab. Bekasi
Telp -
Email -

Nama Sa'dan, S.Ag, M.Ag
Alamat Kp. Teluk Ambulu Rt.02/01 Kel. Jaya Laksana Kec. Cabangbungin Kab. Bekasi
Telp -
Email -

Nama H. Faizal Hafan Farid, SE
Alamat Jl. Kancil I/116 Rt.02/07 Kec. Cikarang Timur Kab. Bekasi

Baca selengkapnya... »»

Dakwah Adalah Cinta (Komitmen Seorang Da'i)

Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai. Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah. Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang
bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat. Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”. Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada. Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman.. Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “ Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta…Mengajak kita untuk terus berlari…

Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

- dikutip dari taujih allahyarham KH Rahmat Abdullah

Baca selengkapnya... »»